Kamis, 25 November 2010

Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi Adalah proses dimana seseorang berusaha untuk memberikan pengertian atau pesan kepada orang lain melalui pesan simbolis.
sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu:
1.Pengirim pesan (komunikator)
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:
1. Satu orang.
2. Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang.
3. Massa.

2.Penerima pesan (komunikan)
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan. Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan

3.Pesan itu sendiri
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:
1. Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan).
2. Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).

Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi.Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.

Hambatan –Hambatan dalam organisasi :

Hambatan yang pertama ialah hambatan organisasi itu sendiri. Seringkali para pimpinan mengeluh tidak memiliki waktu yang cukup untuk berfikir juga terkadang komunikasi sekedar mengalir bah air terjun dari atas ke bawah tanpa mendengar suara gemericiknya di bawah. Ketidak beradaan tenaga professional termasuk kekhawatiran terdamprat risiko menjadi hambatan.

Hambatan yang kedua tidak lain hambatan lingkungan. Sikap birokratis yang kaku ternyata menyebabkan terbuangnya waktu sekaligus kesempatan lari tunggang langgang.

hambatan yang ketiga pun dapat dikemukakan yaitu hambatan personal. Para pemimpin organisasi cenderung ada yang mengimplementasikan falsafah, “Saya ikut kamu juga” mengikuti arus tidak berani menempatkan diri di depan dan ragu-ragu menyampaikan gagasan.

Klasifikasi Berdasarkan Organisasi
Ambil Contoh klasifikasi organisasi : misal Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Masa Transisi Pelaksanaan Konversi Dalam Masa Transisi
Klasifikasi berdasarkan organisasi artinya anggaran diklasifikasikan menurut pengguna anggaran (satuan kerja perangkat daerah). Baik Kepmendagri 29/2002 maupun SAP mengatur hal yang sama. Klasifikasi demikian diperlukan dalam rangka membangun responsibility accounting. Setiap Kepala satuan kerja perangkat daerah adalah penanggung jawab pelaksanaan program, baik dari aspek regulasi maupun operasi. Oleh karena itu laporan keuangan unit kerja yang ada di bawah satuan kerja perangkat daerah digabungkan dengan laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan. Klasifikasi berdasarkan organisasi disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Komunikasi Dalam Organisasi